To
introdus , my name's Beti sepliantini saya mahasiswi Fakultas
Ekonomi Untan Pontianak jurusan Managemen. Saya anak dari Alm.M. Puad dan
Bahyun saya anak ke enam dari enam bersaudara , tapi sayangnya kakak saya yang
ke empat meninggal dunia ketika masih kecil. ketika masih kecil ibu saya bilang saya bandel
sekali apalagi kalau ada orang yang ganggu saya, orang itu saya lemparin pakai
batu, apalagi kalau udah nangis saya selalu memukulkan kepala saya ke lantai
semen sampai kening saya ada tandanya gitu lh,, sewaktu kecil saya juga sempat
di bilang Cina Sesat tak tahu kenapa apa mungkin karena mata saya yang kecil alias sipit tapi orang melayu? ah whatever lah orang mau bilang saya apa, yang penting saya masih bisa melanjutkan hidup saya sampai sekarang he. Pertama saya masuk SD saya berumur 6 tahun di SDN 06 Landau Kumpang
melanjutkan sekolah di SMPN 2 Hulu Gurung sewaktu ujian SMP ayah saya jatuh sakit
dan di bawa ke rumah saki di Sintang tetapi hanya beberapa hari saja, ayah saya
meninggal dunia, mendenggar kabar
tersebut hati saya sangat sedih apalagi ketika ayah saya menghembuskan napas
terakhir saya masih ujian. setelah meninggalnya ayah saya , saya tidak tahu
ingin melanjutkan SMA ke mana, sebelum ayah saya meninggal saya berencana
melanjutkan SMA di tempat kakak saya yang pertama di Silat Hilir tapi
niat tersebut terurungkan karena ayah saya meninggal jadi saya melanjutkan di ,
SMAN 1 Hulu Gurung untuk menemani ibu saya, tetapi tidak berlangsung lama saya
pindah sekolah ke SMAN 1 Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat
tepatnya di demangut tempat kakak saya yang ke tiga sayapun menyelesaikan SMA
di SMAN 1 Bunut Hulu setelah itu saya berpikir apakah saya akan kuliah ? jika
kuliah siapa yang membiayai saya ? tapi saya tetap Optimis bahwa saya akan
kuliah , saya pun pergi ke tempat kakak saya yang pertama di Silat hilir tapi,
kakak saya bilang mungkin kamu kuliah tahun depan atau lima tahun lagi dan saya
sedih sekali, tak henti-hentinya saya berdo'a kepada Allah agar saya bisa
kuliah ternyata Allah mendengar Do'a saya, saya mendapat kabar dari teman saya
berry dan guru saya pak Arjoni dan pak Yanto bahwa saya satu-satunya yang lolos
seleksi untuk mendapatkan beasiswa dari Sekolah saya dulu SMAN 1 Bunut
hulu untuk melanjutkan kuliah di Universitas Tanjungpura Pontianak
fakultas ekonomi jurusan Managemen sesuai dengan pilihan saya. saya sangat
bersyukkur sekali dan saya tidak akan menyia-yiakan kesempatan sepertii ini.
Terima kasih Allah.
My Script
Jumat, 06 Juli 2012
Senin, 02 Juli 2012
kisah inspiratif tentang pengorbanan seorang ibu
PENGORBANAN SEORANG IBU
Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.
Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.
Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.
Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.
Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.
Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.
Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.
Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.
Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.
Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”
Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.
Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.
=================================================
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.
Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.
Langganan:
Postingan (Atom)