A.ILMU
EKONOMI
Ilmu
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya manusia baik secara individu maupun
masyarakat dalam menentukan pilihan-pilihan terhadap sumber daya yang terbatas
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya. Kita harus
mempelajari ilmu ekonomi ,supaya kita dapat memenuhi kebutuhan hidup .Karena
dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas, selalu di temui
kendala(keterbatasan).Kendalanya adalah sumber daya .Sumber daya tersebut dapat
berupa uang,modal,teknologi,pendidikan, keahlian, kekayaan alam dan lain-lain.
1.Kelangkaan
dan pilihan
Kelangkaan di artikan sebagai suatu
kesenjangan antara jumlah kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya atau
alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas.
1.2.Faktor-faktor
Penyebab kelangkaan
a.
Perbedaan
kondisi geografis
b.
Pertumbuhan
ekonomi yang cepat
c.
Kemampuan
produksi yang terbatas
d.
Perbedaan
perkembangan teknologi
e.
Adanya
bencana alam
Berdasarkan
terjadinya kelangkaan tersebut,maka muncul apa yang di sebut barang ekonomi.Barang
ekonomi merupakan barang yang jumlah permintaanya lebih banyak di bandingkan
jumlah barang yang tersedia.
1.3.Masalah
Ekonomi
Sumber daya atau faktor-faktor
produksi terdiri dari seluruh komponen yan di gunakan untuk memproduksi barang
separti tanah,modal(capital), tenaga kerja, dan semangat kewirausahaan
(entrepreneurship).Masala-masalah ekonomi:
a.
Barang
apa saja yang akan di hasilkan (what)
b.
Bagaimana
barang dan jasa tersebut dihasilkan ( how )
c.
Untuk
siapa barang dan jasa tersebut di hasilkan ( for whom )
B.EKONOMI
MAKRO
1.Masalah
Kestabilan harga (inflasi)
Kestabilan harga merujuk pada
keadaan suatu Negara atau wilayah yang terdapat harga barang atau jasa relative
tidak berubah ( tetap). Keadaan ini sering di sebut inflasi rendah. Inflasi adalah
kenaikan harga secara umum yang terjadi secara terus menerus. Inflasi menjadi
masalah karena hal ini menyangkut daya beli masyarakat suatu Negara. Inflasi
secara terus menerus akan mengakibatkan suatu Negara menjadi hancur
perekonomiannya. Inflasi selain membuat masyarakat menjadi miskin, juga
mengakibatkan produsen kesulitan untuk
berproduksi dan menjual
barang-barangnya. Inflasi akan mempengaruhi tingat suku bunga perbankan.
Jika inflasi tinggi, maka suku bunga perbankan akan naik, apalagi untuk suku bunga pinjaman.
Sehingga jelas akan menyulitkan semua orang, baik itu produsen, maupun
konsumen. Bila ini terjadi terus menerus , maka kita akan terperosok ke dalam
lingkaran Setan Kemiskinan. Dalam Lingkaran Setan Kemiskinan, di mulai dari
kondisi pendapatan nasional ( GDP/GNP) yang rendah, sehingga mengakibatkan
saving masyarakat rendah, Saving (tabungan) yang rendah akan mengakibatkan
investasi juga rendah. Investasi rendah akan membuat produksi rendah,
pengangguran tinggi. Produksi rendah, pengangguran tinggi akan mengakibatkan
GDP/GNP tetap rendah. Ini terus berlangsung , sehingga kita terjerumus dalam
lembah kemiskinan.
2.Masalah
Pengangguran
Adanya pengangguran berarti
menunjukkan perekonomian Negara itu tidak dalam kondisi full-employment. Ada
faktor produksi yang tidak terpakai ( berlebih) yaitu tenaga kerja. Keynes,
mengatakan bahwa kondisi perekonomian suatu Negara selalu berada dalam keadaan
under-employment, kalau pula terjadi keadaan full employment itu hanya
kebetulan saja. Memang pengangguran selalu terjadi di Negara manapun. Dan ini
memang menjadi concern ( pusat perhatian ) para pemimpin bangsa dan para
ekonom. Makanya di dalam kampanye suatu partai politik , masalah ini menjadi
salah satu prioritas bagi mereka, yaitu menurunkan tingakat pengangguran.
Pengangguran tentu tidak baik bila
terjadi, karena dapat menimbulkan kerawanan soaial seperti pencurian,
kriminalitas dan lain-lain.
3.Masalah
Kesseimbangan Neeraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan
informasi keadaan keuangan suatu Negara secara umum. Jika Negara tersebut
memiliki kondisi yang surplus bearti Negara itu memiliki cadangan devisa yang
besar. Cadangan devisa ini digunakan untuk kegiatan transaksi perdagangan luar
negeri.Cadangan ini di gunakan untuk membiayai impor barang-barang dari luar
negeri.Semakin besar cadangan suatu Negara bearti semakin sehat Negara itu,
karena mampu membeli barang lebih banyak. Analoginya bila seseorang yang
memiliki tabungan yang banyak dan semakin banyak tabungannya, berarti dia
memiliki kemampuan untuk membeli barang lebih banyak.
Cadangan
dapat diperbesar dengan berbagai macam cara : Pertama, adalah dengan melakukan ekspor. Kedua, adalah dengan mengundang investor asing agar mau melakukan
investasi di Negara kita. Ketiga,
merupaka cara yang paling tidak di senangi sebenarnya yaitu dengan melakukan
pinjaman luar negeri.
C.PENGUKURAN
PENDAPATAN NASIONAL
1. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah total
produksi barang atau jasa yang di hasilkan oleh masyarakat di suatu Negara pada
satu waktu tertentu. Indikator yang umum di gunakan untuk menghitung pendapatan
nasional adalah GNP (Gross Domestik Produk ) atau dalam bahasa Indonesia di
sebut dengan PDB (Produk Domestik Bruto). Indikator lain yang juga sering di
gunakan adalah GNP (Gross National Product ) atau PNB (Pendapatan Nasional
Bruto ).
Ada
3 pendekatan yang di gunakan dalam menghitung pendapatan nasional :
1.Pendekatan Produksi
2.Pendekatan Pendapatan
3.Pendekatan Pengeluaran
1.Pendekatan Produksi ( Production
Approach )
Dalam pendekatan ini pendapatan
nasional di hitung berdasarkan perhitungan dari jumlah nilai akhir barang dan
jasa ya ng di hasilkan oleh masyarakat dalam suatu perekonomian pada periode
tertentu.Nilai barang dan jasa yang di maksud adalah nilai akhir barang dan
jasa atau nilai tambah ( value added ) barang.
Nilai akhir adalah nilai barang yang
siap dikosumsi dan tidak lagi di gunakan dalam proses produksi berikutnya.
Sedangkan nilai tambah adalah selisih antara nilai suatu barang dengan biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi termasuk nilai bahan baku yang di
gunakan.
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach
)
Pendapatan nasional yang di hitung
dengan menggunakan pendekatan pendapatan yaitu dengan jalan menghitung semua
pendapatan dari masing-masing pendapatan dari faktor produksi yaitu pendapatan
dari tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan. Pendapatannya berupa sewa,
bunga, upah dan profit.
3.Pendekatan Pengeluaran ( Expenditure
Approach)
Pendapatan nasional yang di hitung
dengan menggunakan pendekatan pengeluaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran yang di lakukan oleh semua pelaku ekonomi, baik itu rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan sector luar negeri.
2.Pengertian GDP dan GNP
Dalam menghitung pendapatan
nasioanal terdapat dua macam konep perhitungan, yaitu dengan konsep kewilayahan
dan konsep kewarganegaraan. Jika menhitung pendapatan nasional dari jumlah
seluruh produksi yang di hasilkan masyarakat baik itu Warga Negara Pribumi dan
Warga Negara Asing dalam suatu Negara di sebut GDP (Gross Domestic Brutto ).
GDP di hitung berdasarkan konsep kewilayhan, sedangkan jika, menghitung
pendapatan nasional dari jumlah seluruh produksi yang di hasilkan oleh
masyarakat Indonesia, baik itu di dalam maupun dari luar negeri, ini di
sebut GNP (Gross National
Product ). GNP dihitung berdasarkan konsep kewarganegaraan.
GNP = GDP + Net Factors Income
from Abroad
NFIA adalah
selisih dari pendapatan masyarakat domestic dari faktor produksi yang di milikinya
di dalam negeri suatu Negara.
3.GDP
Nominal dan GDP Rill
GDP
nominal adalah nilai output yang di hasilkan berdasarkan harga-harga yang
berlaku pada waktu output tersebut di produksi.
GDP
Rill adalah nilai output yang di hasilkan pada satu waktu tetrtentu berdasar
pada harga tahun dasar tertentu( harga konstan ).Misal dalam GDP rill 1990 di
hitung berdasarkan tahun 1980.
Untuk
menghitung GDP rill dan GDP nominal ,kita dapat menghitung inflasi
D.
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DUA SEKTOR
Dalam pendekatan ini, perekonomian
diasumsikan hanya digerakkan oleh 2 (dua) orang pelaku kegiatan ekonomi, yaitu
rumah tangga dan swasta.
1.
Arus Melingkar ( Circular Flow) dalam Perekonomian 2 sektor
Bentuk ini mengasumsikan bahwa dalam
perekonomian terdapat dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga dan swasta
(perusahaan). Dalam perekonomian, sector swasta merupakan satu-satunya produsen
barang dan jasa, dan proses produksi dilaksanakann dengan menggunakan
faktor-faktor produksi ( tanah, tenaga kerja, modal dan entrepreneurship atau
kewirausahaan ). Penghasilan yang di peroleh rumah tangga dari menjual
faktor-faktor produksi terdiri dari
sewam(pendapatan dari tanah), bunga
(pendapatan dari kapital) , upah (pendapatan dan tenaga kerja) dan profit
(pendapatan dari entrepreneurship). Kemudian ,rumah tangga diasumsikan
merupakan satu-satunya pembeli baranng dan jasa yang di hasilkan oleh swasta.
Pembelian barang dan jasa tersebut di bayar dengan penghasilan yang di
perolehnyadadri menjual faktor-faktor produksi.
Analisis
Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Matematis dan Grafis. Dalam menganalisis
pendapatan nasional , kita memiliki beberapa asumsi, antara lain :
a.Investasi
adalah investasi yang autonomous, yaitu tidak di pengaruhi oleh variabel
lainnya.
b.
Konsumsi adalah fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposable
(Yd)
c.Tabungan
juga memiliki fungsi linear dan positif dari tingkat pendapatan disposable
(Yd).
d.
Tidak ada pajak langsung ,maka pendapatan nasional (Y) sama dengan agregat
pendapatan disposable.
Jumlah konsumsi agregat dan tabungan
,maka pendapatan nasional (Y) sama dengan agregat pendapatan disposable.
Y
= C + S
Sementara
itu fungsi konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatan disposable.
Pendapatan disposable di peroleh dari pendapatan nasional di kurangi dengan
pajak. Namun karena dalam analisis ini tidak ada pajak, maka pendapatan
nasional memiliki nilai yang sama dengan pendapatan nasional.
Y =Yd Keterangan ;
C =C +bY C = Kosumsi
S = Y- C Y = Pendapatan
Nasional
Yd
= Pendapatan disposable
S =Y –(C + bY)
C = autonomous consumption
S = -C + (1- b)Y S =
Tabungan
Contoh :
Fungsi konsumsi adalah C =100 +
0,8 Y. Sementara itu fungsi investasi adalah I=50,berapakah keseimbangan
pendapatan nasional?
Jawab:
Untuk mencari keseimbangan
pendapatan nasional dapat di cari melalui dua cara, yaitu pendekatan
pengeluaran dan pendekatan injeksi-kebocoran.
a. Pendekatan Pengeluaran
Y =C + I
Y =100 + 0,8Y+50
Y -0,8Y=150
0,2 Y =150
Y =750
b.Pendekatan injeksi-kebocoran
C =100+0,8Y
S = -100 +0,2Y
S =I
-100+0,2Y =50
0,2Y =150
Y
=750
Tidak ada komentar:
Posting Komentar